Cara guruKATRO mengamankan Toa Horn dari serangan semut dan burung

Bila mengingat Amplifier Masjid sebelah rumah guruKATRO dengan type TOA Amplifier ZA-2240, Final 8 ekor Transistor C5200, Trafo OUT sebesar dua tinju guruKATRO disatukan, dan pada box amplifier tertulis  output = 360 watt, namun sudah di olah oleh guruKATRO dengan cara melepas 4 ekor 5200 nya, berarti output sekarang tinggal +- 180 watt.
Bayangkan !!!!
setelah modifikasi itu juga mestinya butuh 7 unit speaker @ 25 watt atau 4 unit @ 50 watt, tapi itu kan rumus,
nyatanya ???
bila dipasang sejumlah itu pasti sangat aman ... tapi pasti juga punya resiko drop-audio

guruKATRO boleh dibilang hampi full (nekatnya)
karena sementara ini hanya dipasang 2 unit speaker @ 25 watt
tapi dengan spool 50 watt, mungkin bisa dikata itu speaker toa horn jadi 50 watt bencong. heheheh

kenapa berani begitu ??
karena pada bagian input amplifier juga sudah guruKATRO modifikasi maksimal input audio yang bisa masuknya, sehingga bila dengan putar maksimal potensio meter volume, tetap saja sekeras itu output di speakernya, dan amanlah 2 speaker @ 25 watt tersebut

Atas nama sekelompok pengurus masjid, admin blog eleKATRO sebenarnya sudah cukup lama berusaha mendapatkan dua unit speaker Toa Horn @ 50 watt, namun karena terkendala oleh masih adanya kebutuhan masjid yang lain yang jauh lebih penting, maka keinginan untuk upgrade Toa Horn dari @ 25 watt ke @ 50 watt belum bisa terealisasikan.

Ba'da Shalat Jumat, 10 April, guruKATRO mendapat laporan dari jamaah yang posisinya berada di belahan utara Masjid, katanya speaker yang menghadap utara tidak bunyi, beberapa saat kemudian guruKATRO naik menara sambil membawa multi-tester butut, cek !!! yang menghadap selatan OK, tapi yang menghadap utara emang udah ko'ittttt!, ....  turunin, ..... beli spool baru 50 watt ..... pasang, naikkan lagi ..... , jadi dech


Bakda Shalat Jumat, 17 April, hanya berselang sepekan, ada jamaah yang posisinya di belahan selatan yang lapor, katanya speaker yang menghadap selatan gak bunyi!

hadeh!!! trekelan menara lagi akuh .....
gak papa ... ibadah sekaligus olah raga, itu pasti akan sangat bagus efeknya'

Penyakitnya sama persis dengan yang menghadap utara yang di reparasi sepekan yang lalu, bagian dalam tabung resonansi paling tengah penuh sesak oleh se gerombolan semut hitam pedas, lengkap dengan telur telurnya. Sementara tabung resonansi terluar penuh oleh sampah sarang burung branjangan.

Keberadaan semut dan sarang burung itu jelas sangat mengganggu aliran udara getar membran spool, dan mengakibatkan spool lebih cepat panas, dan ujung ujungnya gosong itu spool TOA HORN.

Pada saat guruKATRO mengganti spool pagi tadi, tiba tiba ingat bila cara guruKATRO meminimalisir masuknya semut dan burung ke bagian dalam speaker horn, bisa di share ke teman teman pengunjung blog eleKATRO, segera saja guruKATRO ambil HaPe nya ELZA, jepret jepret jepret, hasil gambar dan sedikit penjelasannya terpapar sebagai berikut :

1. Buat penghalang agar semut tidak bisa masuk ke tabung resonansi, tidak cukup menggunakan tanda silang layaknya pramuka mencari jejak, tapi disini guruKATRO menggunakan stempet.

1. a. Baluri dengan stempet pada sebagian dari bagian luar tabung resonansi dalam





1. b. Baluri juga dengan stempet, sebagian pada bagian dalam tabung resonansi luar



2. Buat Penghalang Burung, agar ia tidak mau membuat sarang pada bagian dalam tabung resonansi luar, tidak cukup menggunakan tanda silang, juga tidak cukup menggunakan stempet, tapi disini guruKATRO menggunakan kawat bekas sangkar burung milik tetangga yang sepekan kemari sudah diberikan kepada guruKATRO dengan tujuan yang sama pada saat reparasi speaker yang menghadap utara.

2. a. Gunting kawat anti burung secukupnya, sekedar cukup satu atau dua lapis lingkaran


2. b. Pasang lingkaran kawat anti burung pada bagian dalam tabung resonansi luar, ukurannya gunakan feeling sendiri sendiri saja, yang penting pasang melingkar






4. Rekontruksi kembali semua part bagian dalam speaker




5. rekontruksi juga bagian luar speaker, tapi sayangnya guruKATRO tadi lupa gak foto, ... maklum jari jari belepotan stempet, jadi kasian HP anakku. Lagian pemasangan kembali part luar itu gampang begete, gak usah ada fotonya juga gak papa.

terakhir ... doakan guruKATRO agar selamat sentausa pada saat mengembalikan posisi speaker toa horn ini ke posisi semula, yaitu di pucuk menara.



Komentar